Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Mei 2024

Pandu-Kusrini Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tim bakal pasangan calon (Bapaslon) independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti kembali menyerahkan kekurangan copy data pendukung dan persyaratan yang dianggap kurang ke KPU setempat, Rabu (15/5).

Namun sayangnya, hingga ditunggu kurang lebih setengah jam, yakni sekitar pukul 12.00 hingga 12.30 WIB, tak satupun komisioner KPU Surabaya menemuinya.

Sedangkan sekretariat KPU Surabaya tak berani menerimanya.

Tak ayal tim Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti merasa kecewa.

Sikap komisioner KPU Surabaya tak mau menerima copy data pendukung tersebut disesalkan oleh Pandu Budi Raharjono.

Ia menilai bila sikap tersebut seolah mencerminkan tidak ada toleransi dari KPU Surabaya terkait batas waktu tersebut.

Padahal hanya beda waktu 2 menit saja di hari terakhir pendaftaran calon independen di Pilkada Surabaya sudah masuk data lainnya sebanyak 70.000.

“Sedangkan tampilnya calon independen akan menjadi warna tersendiri dalam prosesi Pilkada Surabaya, dan saya yakin itu sangat dinantikan oleh warga Surabaya,” kata Pandu Budi Raharjono, Rabu (15/5).

Tak hanya itu, sikap kecewa Bapaslon independen Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti terhadap KPU dikarenakan tak adanya sosialisasi apalagi transparansi jadwal penerimaan pendaftaran pencalonan Kepala Daerah di Surabaya.

"Jadi pada tanggal 12 Mei 2024 itulah kami sendiri yang datang ke KPU Surabaya untuk mencari informasi dan persyaratan bagi penerimaan pendaftaran pencalonan Kepala Daerah. Hal itu membuat kami hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk memenuhi persyaratan pecalonan tersebut," ungkapnya.

Menurut Pandu informasi batas waktu pendaftaran bapaslon independen, ia terima akan ditutup Senin (13/5) pukul 00.00 WIB.

Nah dengan waktu yang terlalu singkat itu, ia berjuang keras memasukkan data pendukung dan persyaratan lainnya ke KPU Surabaya.

"Jadi pada pukul 12.00 WIB dari KPU kami kembali ke base camp, jam 13.00 WIB baru ada email dari KPU tentang Silon Kada (Sistem Informasi Pencalonan Kepala Daerah) nya yang harus diisi, ada 3 format pernyataan, dukungan dan kondisi excel. Di kondisi ini kita harus memasukkan dukungan sesuai petunjuk KPU," ungkap Pandu yang pernah masuk nominasi dalam pemilihan Ketua KPK.

Nah, di pukul 14.00 WIB, Ia bersama tim mulai running kerja. 

"Jam 21.40 WIB kita memberitahu KPU bahwa kita akan menyerahkan data, dan KPU mengiyakan," ujarnya.

Tepat pukul 23.06 WIB, masih kata Pandu, tim pemenangan tiba di KPU Surabaya untuk menyerahkan data utamanya.

"Data pendukung dalam excel sebanyak lebih dari 160.000. Artinya, entri data itu telah masuk sebelum batas waktu sesuai ketentuan PKPU dan masih dalam proses louding," jelasnya.

Namun ternyata kondisi format B1 nya terekap hanya 90.000 sampai pada batas waktu, meskipun data lainnya masih dalam proses louding. 

"Karena sudah sampai batas waktu yang sesuai aturan ditutup pukul 00.00 WIB, itulah KPU tidak menerima apa pun kekurangannya, meskipun entri data masih dalam proses louding," akunya.

Padahal hanya selisih dua menit lagi dari batas waktu, yaitu pada pukul 00.02 WIB masuk lagi data rekap sebanyak 70.000.

Sehingga jumlahnya menjadi 160.000 pendukung, namun pihak KPU bersikukuh menolak dan menyatakan data yang diterima hanya 90.000 pendukung," bebernya.

“KPU hanya bertahan dengan kondisi aturan tersebut, sehingga yang diakui dari data kami yang masuk hanya 90.000 Wib. Intinya seperti itu. Nah sekarang bagaimana solusi untuk ini ? Masak hanya beda 2 menit saja menjadi masalah yang krusial," pungkasnya.

Makanya pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Surabaya Post ini berharap adanya sikap toleransi KPU bagi pencalonan Pilkada Surabaya dari jalur independen. 

Tertibkan Aset di Kencanasari Timur, Pemkot Surabaya Kerahkan 1000 Personel Gabungan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Penertiban bangunan dan pengamanan aset di Jalan Kencanasari Timur, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Pemkot Surabaya melibatkan sebanyak 1000 personel gabungan, terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri. 

Pengamanan aset itu pun berlangsung lancar meskipun sempat terjadi negosiasi yang cukup alot antara warga penghuni persil dengan jajaran pemkot dan kepolisian.

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya suasana berangsur mencair dan warga menerima bangunan rumahnya ditertibkan. 

“Dasar haknya pemkot adalah SHPL, yang mana aset ini akan dimanfaatkan oleh pemkot untuk sentra PKL. Jadi sentra PKL ini adalah satu program Padat Karya yang diutamakan untuk warga sekitar,” kata Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, Rabu (15/5).

Fikser menjelaskan, sebelumnya pemkot melalui Satpol PP, Kecamatan, hingga Kelurahan telah melakukan sosialisasi dan memberikan surat pemberitahuan penertiban lahan. 

Setelah bangunan di lahan aset pemkot tersebut dikosongkan, pemkot segera melakukan pemutusan aliran listrik dan air PDAM. 

Setelah itu, pemkot akan melakukan pemagaran di area lahan itu tersebut sampai menunggu pembangunan sentra PKL. 

“Alhamdulillah dalam negosiasi, kami menerima masukan dari perwakilan warga. Warga meminta untuk diberikan sentra PKL, sehingga kami sepakat warga yang tinggal di sini mendapatkan stand PKL. Yang kedua, kita memfasilitasi untuk (warga) untuk mendapatkan rusun, lokasinya di Warugunung yang kita siapkan,” jelasnya. 

Fikser menyebutkan, dari enam bangunan yang berdiri di aset pemkot itu hanya ada tiga yang dihuni, sedangkan tiga bangunan lainnya kosong. 

Nah, di dalam tiga bangunan itu, terdapat enam kepala keluarga (KK) ber-KTP Surabaya. 

“Kenapa kita fasilitasi mereka mendapatkan stand PKL dan rusun? Karena dia adalah warga Surabaya yang beralamat di sini, jadi tidak salah, kita harus mengutamakan warga yang saat ini menempati,” sebutnya. 

Fikser menambahkan, relokasi warga segera dilakukan mulai hari ini, sekaligus proses pembersihan lahannya. Nantinya, warga yang direlokasi akan mendapatkan 3 unit rusunawa dan 5 stand PKL di rusunawa Warugunung. 

“Jadi kita hari ini melakukan pembersihan, pemagaran, sekaligus warga yang di dalam kami pindahkan ke rusun Warugunung,” pungkasnya.

Seperti diberitakan aset milik Pemkot Surabaya itu, rencananya akan digunakan sebagai tempat pemberdayaan masyarakat melalui program Padat Karya. 

Bangunan yang berdiri di atas lahan aset pemkot tersebut ada enam persil.

Aset yang diamankan itu telah tercatat secara sah di dalam Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (SHPL) nomor 2 sejak tahun 90an. 

Secara keseluruhan, luas aset pemkot di kawasan Jalan Kencanasari Timur ada sekitar 3,3 hektare. 

Namun, lahan yang ditertibkan kali ini hanya sekitar 480 meter persegi. 

Tidak hanya aset yang berada di Jalan Kencanasari Timur saja yang diamankan, pemkot melalui BPKAD Surabaya juga melakukan pengamanan aset di beberapa tempat lainnya untuk segera dilakukan sertifikasi. 

Sedangkan penghuni yang tinggal di enam persil tetapi ber-KTP Surabaya difasilitasi tempat tinggal di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Warugunung, di Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya. 

BPKAD-Satpol PP Tertibkan Aset Pemkot Surabaya di Kencanasari Timur


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surabaya bersama Satpol PP Surabaya, melakukan penertiban bangunan dan pengamanan aset di Jalan Kencanasari Timur, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, Rabu (15/5). 

Aset milik Pemkot Surabaya itu, rencananya akan digunakan sebagai tempat pemberdayaan masyarakat melalui program Padat Karya. 

Bangunan yang berdiri di atas lahan aset pemkot tersebut ada enam persil.

Aset yang diamankan itu telah tercatat secara sah di dalam Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (SHPL) nomor 2 sejak tahun 90an. 

“Jadi hari ini kita melakukan pengamanan aset kita (Pemkot Surabaya). Ini nanti akan kami gunakan menjadi program Padat Karya, kita nanti coba koordinasikan kembali dengan Bu Lurah untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah sini (Kecamatan Dukuh Pakis),” kata Kepala BPKAD Surabaya, Wiwiek Widayati, Rabu (15/5).

Secara keseluruhan, luas aset pemkot di kawasan Jalan Kencanasari Timur ada sekitar 3,3 hektare. 

Namun, lahan yang ditertibkan kali ini hanya sekitar 480 meter persegi. 

“Hari ini ada enam persil, nanti kan masih bisa kita manfaatkan untuk Padat Karya lainnya,” ujar Wiwiek. 

Wiwiek menjelaskan, tidak hanya aset yang berada di Jalan Kencanasari Timur saja yang diamankan, pemkot melalui BPKAD Surabaya juga melakukan pengamanan aset di beberapa tempat lainnya untuk segera dilakukan sertifikasi. 

“Kami memang berproses ya, jadi ada aset-aset kita untuk kita proseskan sertifikasi, kemudian juga ada pendataan BMD (Barang Milik Daerah) yang bisa kita optimalkan pemanfaatannya untuk pihak ketiga,” jelasnya. 

Wiwiek menambahkan penghuni yang tinggal di enam persil itu difasilitasi tempat tinggal di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Warugunung, di Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya. 

“Khusus warga ber-KTP Surabaya, rencananya di rusunawa Warugunung,” pungkasnya. 

Dinkes Surabaya Komitmen Turunkan Kasus TBC


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 3.228 kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Surabaya telah terdeteksi dini dari target estimasi 16.127 kasus. 

Angka tersebut merupakan capaian 20 persen dari target bulanan, per 30 April 2024.

"Kami berkomitmen untuk mengurangi prevalensi TBC di Surabaya, dengan beberapa strategi seperti skrining pasif dan aktif. Target prioritas kami adalah kelompok-kelompok berisiko tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, Rabu (15/5).

Nanik mengatakan, skrining pasif difokuskan pada kelompok-kelompok seperti pasien HIV, diabetes, anak-anak dengan gizi buruk, pasien ISPA/Pneumonia, pasien Covid-19, dan Calon Jemaah Haji. 

"Untuk skrining aktif pencegahan Tuberkulosis, nantinya akan melibatkan lintas sektor untuk memeriksa masyarakat secara luas dan meningkatkan kesempatan deteksi dini yang lebih besar," ujarnya. 

Saat ditanya terkait penderita TBC yang masih malu untuk membuka diri, Dinas Kesehatan telah mengimplementasikan strategi komprehensif. 

"Kami berupaya mengurangi stigma negatif melalui pendekatan promosi kesehatan, termasuk penyuluhan dan diseminasi informasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, dan media sosial," paparnya. 

Langkah ini, lanjutnya, juga melibatkan satgas TBC di kecamatan dan influencer untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ketakutan serta kesalahpahaman tentang TBC. 

Menurutnya, edukasi berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan pencegahan Tuberkulosis. 

"Program edukasi kami tidak hanya sebatas penyuluhan. Kami bekerjasama dengan puskesmas, kader kesehatan, dan organisasi non-pemerintah untuk menyebarkan pengetahuan tentang pencegahan dan pengobatan TBC," paparnya. 

Edukasi juga ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mendeteksi dan melapor tentang kasus TBC, yang krusial untuk pencegahan penyebaran lebih lanjut di Kota Surabaya. 

Sementara itu terkait penanganan TBC Resisten Obat (RO), ia menjabarkan bahwa pengobatan TBC RO memerlukan pendekatan yang berbeda. 

"Jadi perawatan khusus bagi RO itu ada penggunaan jenis obat yang spesifik dan durasi pengobatan yang lebih panjang," tutur Nanik. 

Selain itu, protokol pengobatan bagi penderita TBC RO mencakup penggunaan regimen BPAL/M selama 6 bulan, STR selama 9 bulan, dan LTR selama 18-24 bulan. 

Karena itulah, Nanik Sukristina juga menegaskan pentingnya pendampingan oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dan Peer Educator (mantan pasien TBC RO yang diberdayakan kembali untuk mendukung dan mencegah terjadinya mangkir atau putus obat).

"Dan juga, harus dilakukan Investigasi Kontak, pemberian TPT kontak serumah pasien, dan pemberian PMT berupa susu," pungkasnya.

Arif Fathoni Didoakan Warga Bulak Kenjeran Maju Jadi Wali Kota Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Munculnya nama Arif Fathoni dalam bursa Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) yang akan diusung oleh partai Golkar nampaknya menjadi salah satu harapan dari warga Surabaya.

Hal ini terlihat ketika Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini menghadiri kegiatan temu warga yang dilakukan di salah satu rumah tokoh masyarakat Bulak, Selasa (14/5) malam.

Dalam kegiatan tersebut Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu didoakan warga pesisir Surabaya yakni warga Kecamatan Bulak dan Kenjeran untuk bisa maju dan terpilih menjadi Wali Kota Surabaya dalam pemilukada November mendatang.

H Hatib salah satu tokoh masyarakat Bulak mengatakan, pihaknya 

Mereka berharap Arif Fathoni bisa maju dengan harapan bisa merealisasikan perjuangan warga Bulak dan Kenjeran yang sebagian ingin diberikan kesempatan berjualan baik di taman patung suroboyo atau di laut kenjeran di hari sabtu dan minggu.

“Selama ini ada warga kami yang ingin berjualan tapi tidak diperbolehkan, padahal itu salah satu pusat keramaian ditempat kami, kami ingin keramaian tersebut dapat mengangkat derajat ekonomi warga kami, ” kata H Hatib, salah satu tokoh masyarakat Bulak.

Masih menurut Hatib, warga yang ingin berjualan juga siap menjaga kebersihan, karena tanpa diminta pun warga yang berjualan akan menjaga kebersihan dengan sendirinya karena ini wilayah warga sendiri.

“Kami juga tidak ingin wilayah kami tidak bersih dan rapi, saya berharap Mas Toni bisa mengabulkan permintaan ini kalau nanti sudah terpilih menjadi walikota Surabaya," paparnya.

Sementara itu, Arif Fathoni mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan dan doa tersebut.

Nnamun menurut Toni, saat ini partai-partai sedang merajut benang koalisi untuk mencari calon wali Kota maupun calon wakil walikota dalam pemilukada November mendatang.

“Terlepas saya bisa maju sebagai calon atau tidak, namun yang lebih penting adalah bagaimana memperjuangkan aspirasi warga malam hari ini bisa ada solusi yang pas, sehingga keinginan warga bisa terkabul sehingga warga mendapatkan manfaat ekonomi dari tempat wisata yang ada,” jelasnya.

Toni menambahkan pihaknya turun menyapa masyarakat tidak hanya dalam momen pemilu saja.

Tetapi kegiatan temu warga selalu dilakukan agar Partai Golkar bisa mengakselerasikan apa yang dikehendaki warga masuk dalam rencana Pembangunan pemkot Surabaya.

“Karena saya meyakini, politik hanyalah sarana menuju medan pengabdian kepada masyarakat secara luas, politik bukan hanya soal rebutan kue kekuasaan, tapi politik adalah jalan mengabdi untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai mengalirnya dukungan warga tersebut apakah dirinya akan maju dalam pilwali mendatang.

Toni belum berani berandai-andai. Menurutnya DPD Partai Golkar Jawa Timur dan DPP Partai Golkar saat ini sedang melakukan serangkaian komunikasi politik dan upaya yang diperlukan guna kepentingan yang terbaik untuk warga Surabaya, mengingat Partai Golkar tidak memiliki tiket emas dalam Pilwali mendatang.

“Tugas saya hanya bekerja menyapa masyarakat Surabaya saja, soal koalisi dan lain sebagainya saya yakin Pak Sarmudji, Pak Blegur Prijanggono dan Pak Adies Kadir akan memberikan masukan kepada Ketua Umum Partai Golkar mana yang terbaik untuk masyarakat Surabaya, apakah saya diperintahkan untuk maju, atau Mas Bayu Airlangga atau pun Mas Eri Cahyadi, ” pungkasnya.

Ada yang Kurang Pas saat Sidak Penataan Kota Lama, Wali Kota Eri Minta Perbaikan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) pembangunan dan penataan kawasan Kota Lama, Selasa (14/5) malam. 

Sidak kali ini, ia melakukan pengecekan sejauh mana progres pembangunan Kota Lama berjalan. 

Saat di lokasi, Wali Kota Eri menemukan ada beberapa titik yang perlu dilakukan perbaikan, dan penambahan material. 

Seperti di pedestrian Jalan Rajawali, di depan Hotel Arcadia. 

Dirinya ingin, penataan batu alam di pedestrian tersebut diratakan dan penambahan tanaman. 

“Progres sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, tapi saya minta beberapa ada yang perlu diperbaiki, saya minta untuk dibongkar, karena ada yang kurang pas. Termasuk penataan tanaman, juga terkait dengan pemasangan batu alamnya, jadi ada yang kurang pas, jadi saya minta agar di-stamper lagi agar rata,” kata Wali Kota Eri.

Tidak hanya itu, Wali Kota Eri juga ingin, di zona Eropa, Kota Lama dilakukan penambahan penerangan jalan umum (PJU). 

Penambahan PJU tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki dan pengunjung Kota Lama. 

“Karena ini nanti (rutenya) akan memutar Bank Mandiri, sehingga di situ harus ada lampu yang lebih terang dan pembangunan juga harus lebih rata, tidak boleh lagi ada yang seperti tadi,” tegas Wali Kota Eri. 

Selain soal PJU, dia juga meminta kepada jajarannya segera merapikan utilitas listrik yang menjuntai hingga ke bawah pedestrian. 

Tentu hal itu akan membahayakan pejalan kaki, jika tidak segera dilakukan perbaikan. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu juga meminta kepada jajarannya di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk segera merapikan ducting. 

“Jadi ada penurunan kabel itu direncanakan tanggal 16, saya bilang, kalau ini terlambat bisa kacau ini. Maka dari itu ini (kabel) harus diturunkan semua kabelnya, karena sudah mulai ada pembongkaran dari PLN, sehingga nanti tanggal 16-17 sudah bisa masuk (ke dalam ducting),” paparnya. 

Wali Kota Eri menjelaskan, jika seluruh utilitas itu sudah bisa masuk ke dalam ducting, maka harus dilakukan pengaspalan ulang. 

Menurut dia, pengaspalan ulang di Jalan Rajawali cukup sulit, sebabnya terdapat rel trem yang terpendam sejak zaman kolonial Belanda.  

Jika tidak dilakukan secara jeli, maka pengaspalan jalan di kawasan tersebut akan tidak rata, karena terganjal bekas jalur rel trem. “Ya sudah diaspal, setelah selesai dicor dahulu, baru diaspal jalannya untuk dikembalikan, kemudian ducting tadi untuk tempat masuknya kabel,” jelasnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri bersama jajaran asisten dan kepala perangkat daerah (PD) Pemkot Surabaya menilik satu persatu proyek pembangunan Kota Lama. 

Mereka berjalan kaki mengecek secara detail, mulai dari area Gedung Internatio, Taman Sejarah, Jalan Prenjak Gedung Cerutu, Jalan Mliwis, berputar melalui Gedung Singa, kemudian kembali ke area Gedung Internatio. 

Bukan hanya zona Eropa yang dikebut pengerjaanya, ia juga meminta kepada jajarannya untuk segera menuntaskan penataan zona Pecinan, di Jalan Kembang Jepun, Kya-Kya. 

Penataan itu diantaranya, pemasangan tulisan aksara Tiongkok dan perbaikan pedestriannya agar lebih nyaman lagi. 

“Karena tulisannya harus terpasang semua ya, insyaallah di akhir Mei, sekitar tanggal 26-27 baru terpasang. Sekarang perbaikan pedestrian juga di sana (Pecinan, Kya-Kya), karena kalau saya buat jalan kurang nyaman berarti harus ada perbaikan terkait dengan ratanya batu alam,” tuturnya. 

ia optimis, pengerjaan kawasan Kota Lama tuntas sebelum peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) pada 31 Mei 2024 mendatang. 

“Target sebelum 31 Mei, minggu depan kita lihat kembali ke lokasi ini tadi untuk memastikan apakah sudah ada perbaikan-perbaikan tadi,” ujarnya.

Di samping itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menerangkan, sidak kali ini Wali Kota Eri ingin penanaman pohon harus diberi jarak yang sama. 

Selain itu, ia menyebutkan, Wali Kota Eri ingin identitas Kota Lama ditonjolkan mengelilingi sekitar Gedung Internatio hingga Gedung Cerutu.  

“Kemudian pagar di bangunan baru juga menyesuaikan dengan yang Kota Lama. Yang terpenting itu utilitas harus sudah masuk semua ke ducting-nya, kemudian ciri batu alam dan PJU-nya harus terang,” sebut Irvan. 

Di lokasi yang sama, Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menambahkan, jumlah PJU yang akan ditambah di kawasan Kota Lama masih akan disesuaikan kembali. 

Nantinya, lanjut Tundjung, Dishub Surabaya akan menyesuaikan PJU baru di antara PJU yang telah ada di Jalan Rajawali. 

Tundjung menerangkan, penambahan PJU di area Gedung Internatio akan dilakukan sesegera mungkin. 

Untuk saat ini, ia mengaku, masih menunggu DSDABM Surabaya menuntaskan pengerjaan pondasi. 

“Nanti akan kita sisipi tengahnya, agar pejalan kaki aman dan terang. Kemudian di bagian ini (samping Gedung Internatio) kita beri dua lampu sorot kiri kanan ada, jadi ada empat. Lampunya sudah siap, tinggal pasang saja, harapannya bisa mengcover area yang ada di sini,” pungkasnya.

Diketahui, wisata heritage di kawasan Kota Lama itu terbagi menjadi empat zona, yakni zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu, yang dulunya menjadi pusat perekonomian. 

Banyak toko-toko yang didirikan oleh etnis Tionghoa di sepanjang Jalan Kya-Kya Kembang Jepun, serta banyak saudagar dari Arab dari negara timur yang berdagang di kawasan ini. 

Sedangkan di zona Eropa menjadi pusat kota di zaman pemerintahan kolonial Belanda.

Sekolah Orang Tua Hebat Angkatan ke-2 Dimulai, Solusi Atasi Stunting Lewat Pola Asuh dan Perbaikan Gizi di Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani kembali membuka Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), pada Selasa (14/5). 

SOTH merupakan pendidikan informal bagi orang tua yang memiliki balita, dan berfokus pada pembenahan pola asuh, serta serta pemenuhan gizi kepada balita.

SOTH kali ini adalah angkatan ke-2, dengan mengusung slogan ‘Ayo Menjadi Orang Tua Hebat dan Jauhkan Anak dari Bahaya Stunting’. 

Dan telah terselenggara di lebih 2.000 Balai Orang Tua (Bang Boyo) Hebat di Kota Pahlawan.

Bang Boyo Hebat merupakan nama lain dari Balai RW, yang dikemas menjadi ruang bertemunya para orang tua untuk belajar dan berbagi ilmu parenting. 

Harapannya, para orang tua dapat mewujudkan keluarga harmonis dan bebas dari stunting.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani turut memantau pelaksanaan SOTH di beberapa wilayah. 

Bunda Rini Indriyani sapaan akrabnya, memulai kunjungannya di SOTH Permata Ibu di RW 4 Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. 

Selanjutnya, ia mengunjungi SOTH Mangga di RW 6 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

“SOTH adalah untuk ibu-ibu muda yang memiliki anak usia 0-6 tahun. Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, sehingga kami usahakan tumbuh kembang anak-anak maksimal dan terpantau melalui SOTH,” kata Bunda Rini Indriyani, seusai melakukan peninjauan.

Dengan dimulainya SOTH angkatan ke-2 ini, Bunda Rini Indriyani menjelaskan bahwa terdapat 14 materi yang diberikan kepada para orang tua, diantaranya adalah cara membiasakan anak mengkonsumsi makanan sehat, serta cara bersikap dan berkomunikasi kepada anak. 

“Materi itu yang kami berikan, harapannya anak-anak bisa tumbuh dengan baik,” jelasnya.

Pada SOTH angkatan ke-1, Bunda Rini Indriyani mengaku telah terselenggara di 153 kelurahan se-Surabaya. 

Saat ini, sebanyak 2.000 lebih Bang Boyo Hebat telah terlibat dalam pelaksanaan SOTH angkatan ke-2. 

Selain itu, pendampingan dalam pelaksanaan SOTH turut melibatkan sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kota Pahlawan.

“Kita berkolaborasi, selain mereka (mahasiwa) mengimplementasikan ilmunya, mereka ikut mendampingi anak-anak hingga orang tua. Mereka terjun langsung di masyarakat, sehingga mereka ikut menyelesaikan masalah dengan memberikan solusi,” ungkapnya.

Bunda Rini Indiyani menambahkan, SOTH juga merupakan upaya penurunan stunting di Surabaya. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama PKK Surabaya saling bersinergi dalam memperbaiki pola asuh orang tua kepada anak, serta membenahi pemberian gizi kepada balita.

“Karena di sini ada materi pemberian makanan yang sehat, lalu bagaimana pemberian makan yang baik di usia 0-6 tahun ini,” imbuhnya.

Pelaksanaan SOTH angkatan ke-1, dengan SOTH angkatan ke-2, kata Bunda Rini Indriyani tidak terdapat perbedaan. 

Hanya saja, waktu pelaksanaannya menyesuaikan dari aktivitas masing-masing warga yang ada di wilayah tersebut.

“Waktu pelaksanaan masing-masing SOTH, jadi tidak melulu di akhir pekan. Seperti hari ini dilakukan saat hari aktif, atau jika banyak ibu-ibu yang bekerja maka dilakukan saat hari Sabtu. Jadi ada kesepakatan dari masing-masing SOTH,” ujar dia.

Di samping itu, SOTH juga memiliki keterkaitan dengan Kampung Madani yang telah dicanangkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Menurutnya, guyub-rukun yang telah terjalin di masing-masing wilayah perkampungan, turut mendukung terlaksananya sejumlah program besutan Pemkot Surabaya. 

Seperti di Balai RW, terdapat beberapa program yang berjalan beriringan, yakni Sinau dan Ngaji Bareng, layanan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), hingga SOTH.

“Yang terlibat bukan hanya pengelola SOTH saja, tetapi RT, RW, PKK, dan KSH bergerak bersama. SOTH adalah contoh program yang juga digerakan oleh kebersamaan warga untuk mewujudkan anak-anak yang berkarakter, sehat, dan cerdas,” terangnya.

Sementara itu, Intan salah satu peserta SOTH Mangga di RW 6 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya mengaku mendapatkan banyak ilmu atas sejumlah materi yang telah disampaikan. 

Intan merupakan ibu satu anak, dan telah mengikuti tiga pertemuan SOTH.

“Ilmu saya jadi bertambah, jadi lebih dekat dengan anak. Kalau punya anak ke dua kesalahan yang pernah saya lakukan pada anak pertama, tidak akan saya lakukan lagi. Terutama dalam hal pemberian ASI karena saya kaget saat awal-awal menjadi ibu,” pungkas Intan.

Selasa, 14 Mei 2024

Tidak Penuhi Syarat Jalur Independen Pilkada Surabaya, Asrilia Kurniati Ngaku Ada Intimidasi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Bakal Calon Independen Wali Kota Surabaya Asrilia Kurniati akhirnya blak-blakan kenapa ia dinyatakan tak lolos mengikuti kontestasi Pilkada Surabaya.

Asrilia Kurniati mengaku, sebelum mendaftar di KPU Surabaya, ia telah mendapatkan intimidasi agar mengurungkan niatnya.

"Tanggal 30 April itu saya sudah tahu. Karena saya sudah diintimidasi mundur jangan sampai mencalonkan diri," kata Asrilia Kurniati, Selasa (14/5).

Namun sayangnya, Asrilia enggan mengatakan siapa yang telah melakukan intimidasi tersebut.

"Ada, deh. Pokoknya yang merasa silakan enggak papa. Allah Maha Tahu, tidak tidur, dan lambat laun Allah menghukum orang yang bersikap seperti itu, ya," jelasnya.

Tak hanya itu, Asrilia juga enggan membeberkan secara gamblang bentuk intimidasi tersebut.

Pendiri Ikatan Perempuan Indonesia Peduli ini, menyatakan telah menyimpan bentuk intimidasinyang diterimanya.

"Itu ada buktinya, semuanya, tapi saya tidak mau mengeluarkan disini," ujarnya.

Ia juga heran dengan sikap orang-orang yang merasa ketakutan dengan pencalonannya untuk ikut kontestasi Pilkada Surabaya.

"Karena saya tau kenapa saya diminta seperti itu. gak nyangka saja, apa karena Asrilia Kurniati itu menakutkan," pungkasnya.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati dinyatakan gagal masuk bursa Pilkada Surabaya 2024, Selasa (13/5).

KPU Surabaya tak meloloskan berkasnya karena jumlah pendukung tidak sesuai yang dipersyaratkan. Ia cuma nyetor sebanyak 1.167 dukungan.

KPU Surabaya mempersyaratkan jumlah dukungan bagi calon independen Wali Kota Surabaya sebanyak 6,5 persen dari total DPT Surabaya tahun 2024.

Yakni sebanyak 144.209 suara dari jumlah DPT 2.218.586 di Surabaya.

Cek Penggunaan Dana Kelurahan, Wali Kota Eri Blusukan ke Gang-gang Sempit Pantau Saluran di Perkampungan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali ngantor di Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Selasa (14/5). 

Ngantor di kelurahan kali ini diisi dengan blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Sebelum mengecek saluran, ia memberikan bantuan kursi roda kepada Ang Peh Lo di Keputran Panjunan 5/1, Kelurahan Embong Kaliasin. 

Kakek yang sudah sepuh itu tiba-tiba tidak bisa berjalan dan belum diperiksakan ke rumah sakit karena tidak ada yang mengantar. 

“Tadi saya ajak beliau untuk periksa, dan alhamdulillah beliau mau untuk periksa besok. Saya khawatir beliau ini stroke karena dulu pernah jatuh, sehingga harus segera diperiksakan,” kata Wali Kota Eri usai menyerahkan kursi roda.

Setelah keluar dari rumah Ang Peh Lo, Wali Kota Eri melihat ada warung makan pojok. 

Tiba-tiba, dia mengajak Ketua RT dan RW serta Kader Surabaya Hebat (KSH) yang ada di kelurahan itu untuk makan bersama di pinggir jalan itu. 

Sembari makan, Wali Kota Eri juga mendengar beberapa curhatan Ketua RT-RW tentang pembangunan saluran di kampungnya. 

Berkali-kali pula mereka menyampaikan terimakasih karena kampungnya sudah dibangun saluran. 

Selanjutnya, Wali Kota Eri langsung menuju perkampungan di Keputran Panjunan. 

Ia menelusuri gang-gang sempit yang dilewati saluran yang baru dibangun dengan menggunakan dakel. 

Sesekali dia memberikan instruksi kepada lurah dan camat tentang pembangunan salurannya itu. 

Ia meminta saluran yang baru diperbaiki itu, kalau sudah selesai dan sudah ditutup, maka tingginya harus sama rata dengan jalan paving supaya fungsi jalan semakin lebar dan ada manfaatnya juga untuk jalan.

“Memang pekerjaannya di kampung ini agak sulit karena jalan di kampung ini kecil, sehingga membutuhkan pekerjaan yang lebih teliti, tapi ini harus dilakukan supaya jalannya lebih lebar,” tegasnya. 

Ia juga mengaku bangga setelah tahu bahwa yang mengerjakan pembangunan saluran itu adalah warga setempat. 

Bahkan, di lapangan ia juga sempat bertemu dengan Eko, seorang pekerja saluran di tempat itu yang merupakan warga setempat. 

Bahkan, ia juga menunjukkan rumahnya yang sudah tertempel stiker merah bertuliskan Keluarga Miskin. 

“Ini yang membuat saya bangga, karena pekerjaan dari dakel itu dikerjakan sendiri oleh warga setempat, sehingga pembayaran dari APBD bisa dimanfaatkan sendiri oleh warga Surabaya, tidak keluar dari Kota Surabaya. Saya juga sempat tanya kepada Pak Eko, ternyata beliau warga asli sini, syukurlah berarti arahan saya sudah dijalankan oleh kelurahan ini,” katanya.

Setelah menelusuri saluran yang melewati gang-gang sempit di perkampungan itu, akhirnya Wali Kota Eri tiba di Pos Paud Terpadu “Taman Harapan Bangsa” di Jalan Keputran Panjunan 3/46 Kelurahan Embong Kaliasin. 

Di tempat tersebut, ia menyapa ibu-ibu yang sedang mengantarkan anak-anaknya mengikuti posyandu. 

“Tadi saya sudah diskusi dengan Pak RT, nanti kita akan perbaiki Posyandu ini sesegera mungkin karena di sini dibuat untuk PAUD sekaligus digunakan untuk posyandu juga, apalagi di sini penduduknya cukup padat, sehingga harus segera diperbaiki supaya anak-anak aman dan nyaman,” ujarnya. 

Di halaman Pos Paud itu pula, Wali Kota Eri bertemu dengan Ibu Yuni yang ternyata menderita penyakit jantung. 

Bahkan, ia sudah operasi pemasangan ring jantung di RSUD Soewandhie. 

Ketika ditanya oleh Wali Kota Eri tentang pelayanan di rumah pemerintah itu, Ibu Yuni menjawab pelayanannya saat ini sudah sangat baik, prosesnya cepat, dan operasi pemasangan ring jantung itu juga gratis.

Pelayanan di RSUD Soewandhie itu memang berubah drastis setelah Wali Kota Eri marah-marah pada November 2022 silam. 

Kala itu, pelayanan kepada warga tidak maksimal dan cenderung lambat, akhirnya memancing kemarahan Wali Kota Eri. 

Setelah itu sistemnya diubah dan kini pelayanan sangat maksimal. 

“Sekarang pelayanan maksimal dan cepat gara-gara Ibu Yuni yang marah-marah di rumah sakit yang kemudian saya terus aspirasinya dengan marah-marah juga di rumah sakit,” canda Wali Kota Eri disambut gelak tawa oleh warga yang hadir. 

Terlepas dari semua itu, Wali Kota Eri menilai bahwa dirinya yang ngantor di kelurahan hingga balai RW pada tahun 2021 dan 2022 akhirnya tidak sia-sia. 

Pasalnya, di tahun 2024 ini, ketika dia ngantor kembali di kelurahan dan dia cek semua pelayanan yang sudah diajarkannya kepada lurah dan camat, semua pembelajaran dan pelayanan itu dijalankan semuanya. 

“Jadi, tahun 2021 saya turun ngantor di Kelurahan dan tahun 2022 saya ngantor di Balai RW, kemudian di tahun 2023 saya lepas untuk mencari kesadaran dari teman-teman camat dan lurah, apakah bisa berjalan atau tidak semua pembelajaran yang sudah saya ajarkan, kemudian di tahun 2024 saya cek lagi dan alhamdulillah berjalan semuanya,” pungkasnya.

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon (Bapaslon) kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan.

Pada batas akhir pendaftaran terdapat dua Bapaslon kepala daerah yang menyerahkan syarat dukungan, yakni Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono dan Pandu Budi Rahardjono-Kusrini Purwijanti.

"Dokumen dukungannya dikembalikan karena tidak memenuhi minimal syarat dukungan," kata Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi, Selasa (14/5).

Syarat yang harus dipenuhi setiap pasangan bakal calon kepala daerah jalur perseorangan untuk Pilkada Surabaya sedikitnya harus memiliki 144.209 dukungan atau 6,5 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebesar 2.218.586 jiwa.

Ketentuan itu mengacu pada Pasal 41 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Menjadi Undang-Undang.

Pada pasal tersebut tersebut dijelaskan bahwa setiap kabupaten/kota dengan jumlah DPT lebih dari satu juta jiwa harus didukung paling sedikit 6,5 persen.

Sementara, berdasarkan data dari KPU Kota Surabaya pasangan bakal calon Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono hanya mengantongi 1.106 dukungan. 

Sedangkan pasangan bakal calon Pandu Budi Rahardjono-Kusrini Purwijanti memiliki 90.007 jiwa.

"Dalam istilah undang-undang tidak ada istilah gugur, tetapi tidak memenuhi syarat," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, KPU RI telah mengeluarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

Dalam ketentuan itu, disebutkan bahwa pada periode 27 Februari-16 November 2024 merupakan masa pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan, dilanjutkan pada 24 April-31 Mei 2024 untuk penyerahan daftar penduduk potensial pemilih.

Kemudian, 5 Mei-19 Agustus 2024 pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan, 31 Mei-23 September 2024 pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih dan 24-26 Agustus 2024 pengumuman pendaftaran pasangan calon.

Pada 27-29 Agustus 2024 dilakukan pendaftaran pasangan calon, 27 Agustus-21 September 2024 penelitian persyaratan calon, 22 September 2024 penetapan pasangan calon, 25 September-23 November 2024 pelaksanaan kampanye dan 27 November 2024 pelaksanaan pemungutan suara.

Sementara pada 27 November-16 Desember 2024 penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Target Tuntas Tahun ini, Pengerjaan RSUD Surabaya Timur Sekarang Capai 43 Persen


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengejar pengerjaan struktur bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. 

Progres saat ini, infrastruktur RSUD Surabaya Timur telah mencapai 43 persen. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah melakukan peninjauan terhadap pekerjaan pembangunan RSUD Surabaya Timur, Minggu (12/5) kemarin. 

Pemantaun tersebut dilakukan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya.

Saat di lokasi, Wali Kota Eri berkeliling RSUD Surabaya Timur. Ia juga berdiskusi dan berdialog dengan kontraktor. 

Seusai melakukan pemantauan, ia merasa puas dengan pekerjaan tersebut, lantaran capaian pembangunan RSUD Surabaya Timur telah melebihi target.

“Kalau sesuai dengan time schedule yang ditawarkan dalam perencanaan itu harusnya 37 persen, tapi hari ini sudah mencapai 43 persen,” kata Wali Kota Eri, Senin (13/5).

Nantinya, dalam tiga minggu ke depan, topping off bangunan atau titik puncak bangunan RSUD Surabaya Timur akan selesai. 

Sehingga hanya tinggal melakukan finishing. Wali Kota Eri pun meminta kepada pimpinan proyek dan OPD terkait untuk terus memantau pembangunan RSUD Surabaya Timur secara langsung.

“Informasinya, tiga minggu lagi akan topping off. Jadi harapan saya, setiap minggu di kontrol terus,” ujar dia.

Wali Kota Eri optimis bahwa RSUD Surabaya Timur, yang berlokasi di Jalan Medokan Asri Tengah, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, dapat beroperasi pada bulan September 2024 mendatang. 

Sebab, saat ini progres pembangunan infrastruktur RSUD Surabaya Timur telah mencapai 43 persen. 

Ia pun meminta DPRKPP Kota Surabaya untuk segera menyiapkan sertifikat laik fungsi (SLF). Serta, Dinkes Kota Surabaya untuk menyiapkan perizinan. 

Harapannya, seluruh  proses administrasi tersebut bisa tuntas bersamaan dengan selesainya banguann RSUD Surabaya Timur.

“Maka teman-teman DPRKPP menyiapkan SLF, dan Dinkes menyiapkan perizinannya. Semoga nanti ketika bulan September ini selesai, SLF dan perizinannya selesai, langsung (dibuka) untuk warga Surabaya,” ungkapnya.

Dengan demikian, pengerjaan pembangunan RSUD Surabaya Timur dapat dicontoh oleh perangkat daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

“Ini bagus pekerjaannya, bisa dibuat contoh oleh teman-teman yang lainnya untuk mengerjakan struktur, terutama untuk gedung-gedung pemerintah kota,” pungkasnya.

Senin, 13 Mei 2024

KPU Nyatakan Pandu-Kusrini Tak Memenuhi Syarat Calon Independen Pilkada Surabaya 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tak hanya bakal pasangan calon (Bapaslon) perseorangan Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono yang tidak memenuhi syarat minimal dukungan (Syarminduk) di Pilkada 2024.

Ternyata ada Bapaslon lainnya yang juga dianggap KPU Surabaya tidak memenuhi Syarminduk.

Bapaslon tersebut yakni Pandu Budi Rahardjono-Kusrini Purwijanti.

Pasangan bakal calon Pandu Budi Rahardjono-Kusrini Purwijanti memiliki 90.007 jiwa.

"Iya (ada dua bapaslon) Dokumen dukungannya dikembalikan karena tidak memenuhi minimal syarat dukungan," kata Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi, Senin (13/5).

Nur Syamsi menhelaskan syarat yang harus dipenuhi setiap pasangan bakal calon kepala daerah jalur perseorangan untuk Pilkada Surabaya sedikitnya harus memiliki 144.209 dukungan atau 6,5 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebesar 2.218.586 jiwa.

Ketentuan itu mengacu pada Pasal 41 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Menjadi Undang-Undang.

Pada pasal tersebut tersebut dijelaskan bahwa setiap kabupaten/kota dengan jumlah DPT lebih dari satu juta jiwa harus didukung paling sedikit 6,5 persen.

Sementara, berdasarkan data dari KPU Kota Surabaya pasangan bakal calon Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono hanya mengantongi 1.106 dukungan. 

Sedangkan pasangan bakal calon Pandu Budi Rahardjono-Kusrini Purwijanti memiliki 90.007 jiwa.

"Dalam istilah undang-undang tidak ada istilah gugur, tetapi tidak memenuhi syarat," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, KPU RI telah mengeluarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

Dalam ketentuan itu, disebutkan bahwa pada periode 27 Februari-16 November 2024 merupakan masa pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan, dilanjutkan pada 24 April-31 Mei 2024 untuk penyerahan daftar penduduk potensial pemilih.

Kemudian, 5 Mei-19 Agustus 2024 pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan, 31 Mei-23 September 2024 pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih dan 24-26 Agustus 2024 pengumuman pendaftaran pasangan calon.

Pada 27-29 Agustus 2024 dilakukan pendaftaran pasangan calon, 27 Agustus-21 September 2024 penelitian persyaratan calon, 22 September 2024 penetapan pasangan calon, 25 September-23 November 2024 pelaksanaan kampanye dan 27 November 2024 pelaksanaan pemungutan suara.

Sementara pada 27 November-16 Desember 2024 penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

KPU Nyatakan Asrilia-SatriaTak Penuhi Syarat Daftar Calon Independen di Pilkada Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono, bakal pasangan calon perseorangan (Bapaslon) pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2024 tidak memenuhi syarat minimal dukungan (Syarminduk).

Syarminduk ini telah ditentukan KPU Surabaya, yakni 144.209 atau 6,5% dari DPT Pemilu 2024 sebesar 2.218.586.

"Asrilia sama satrio pada akhirnya dinyatakan dukungan yang diserahkan dikembalikan karena tidak memenuhi sejumlah minimal syarat dukungan," kata Ketua KPU Kota Surabaya, Nur Syamsi, Senin (13/5).

Bapaslon Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono, lanjut Nur Syamsi mengunggah sebanyak 1.106 dukungan.

Dengan sebaran di 29 dari minimal 16 kecamatan pada aplikasi sistem informasi pencalonan kepala daerah (Silonkada). 

Namun Nur Syamsi enggan menyatakan bila Bapaslon Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono dianggap gugur calon independen.

"Dalam istilah undang-undang tidak ada istilah gugur tapi tidak memenuhi syarat," tegasnya.

Karena bapaslon Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono dinyatakan tidak memenuhi syarat, maka sesuai aturan pendaftaran calon independen di Pilkada Surabaya 2024 sudah berakhir.

Undang-undang dan peraturan mengatur tahapan penyerahan dukungna paling akhir 12 mei 2024 pukul 23.59 WIB," pungkasnya.

Surabaya Hospital Expo Segera Digelar di Grand City, Pamerkan Alkes hingga Layanan Unggulan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia (PERSI) akan menggelar Surabaya Hospital Expo di Grand City Kota Surabaya, pada 14-19 Mei 2024. 

Kegiatan Surabaya Hospital Expo ini turut meramaikan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa gelaran Surabaya Hospital Expo merupakan kegiatan pameran industri kesehatan, mulai dari alat kesehatan (alkes) hingga layanan unggulan rumah sakit. 

Pameran Layanan Unggulan Rumah Sakit ini akan digelar di Main Atrium Grand City Mall Surabaya, pada 14-19 Mei 2024. 

Sedangkan, Pameran Alkes Internasional akan digelar di Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya, pada 15-17 Mei 2024. 

“Rangkaian kegiatan yang ada dalam Surabaya Hospital Expo adalah membahas isu-isu penting tentang perumahsakitan. Terutama agar rumah sakit tetap mengedepankan mutu pelayanan dan keselamatan pasien,” kata Nanik, Senin (13/5).

Nanik menjelaskan, Hospital Expo merupakan kegiatan rutin tahunan oleh PERSI yang berskala nasional. 

Hingga tahun 2024 telah terlaksana sebanyak 18 kali. 

Karenanya, kali ini Kota Surabaya terpilih menjadi pelaksanaan Hospital Expo ke-18 dengan tema ‘Mewujudkan Layanan Unggulan Rumah Sakit Melalui Pengembangan Sumber Daya’.

Rangkaian kegiatan dalam gelaran Surabaya Hospital Expo ke-18, di antaranya adalah seminar kesehatan untuk rumah sakit, lomba antar rumah sakit, pameran layanan unggulan masing-masing rumah sakit, hingga kegiatan edukasi kesehatan masyarakat dalam bentuk ‘Health Talk’ yang ditampilkan dari masing-masing peserta rumah sakit.

“Dalam kegiatan Seminar Nasional Perumahsakitan dan Surabaya Hospital Expo ke-18, PERSI Jawa Timur juga mengadakan workshop yang terdiri dari delapan materi untuk meningkatkan kemampuan rumah sakit, dalam menyusun strategi layanan unggulan rumah sakit,” jelasnya.

Delapan materi workshop yang akan disajikan dalam Surabaya Hospital Expo, yakni Workshop Studi Kelayakan Bisnis dan Monitoring Evaluasi Layanan Unggulan, Workshop Pelaksanaan Audit Klinis Berbasis RME untuk Kendali Mutu dan Kendali Biaya di Rumah Sakit, Workshop Strategi Menuju Hospital Tourism sebagai Layanan Unggulan Rumah Sakit, dan Workshop Memaksimalkan Profit Rumah Sakit Berdayakan Manajemen Operasional.

“Ada pula, Workshop Pengembangan Rencana Strategi Rumah Sakit untuk Pelayanan Unggulan (Strategi Competitive Advantage), Workshop Strategi Rumah Sakit dalam Implementasi Rekam Medik Elektronik (RME), Workshop Penyusunan Renstra Keperawatan di Rumah Sakit, dan Workshop Penyusunan Code of Conduct dan Hospital by Law Rumah Sakit,” terangnya. 

Selain itu, Surabaya Expo Hospital ke-18 turut melibatkan sejumlah organisasi kesehatan. 

Mulai dari Perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia (PERSI), Majelis Kehormatan dan Etik Rumah Sakit Indonesia (MAKERSI), Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), dan Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA).

“Kegiatan ini dihadiri oleh rumah sakit di Jawa Timur, serta produsen-produsen alkes dari dalam, maupun luar negeri,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan bisa ikut berpartisipasi dengan menghadiri kegiatan tersebut. 

Sebab, terdapat berbagai kegiatan untuk mendukung pemahaman masyarakat tentang kesehatan. 

Bahkan, terdapat layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis. 

“Kami menganjurkan masyarakat untuk hadir karena terdapat kegiatan Health Talk, guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Kesehatan. Masyarakat juga bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan secara gratis oleh rumah sakit yang mengikuti pameran,” pungkasnya.

Digelar di Taman Surya, Festival Rujak Uleg HJKS ke-731 Libatkan Ratusan Peserta dari Masyarakat


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Semarak rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 terus menggema di Kota Pahlawan. Berbagai event menarik pun telah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Salah satunya adalah Festival Rujak Uleg yang setiap tahunnya selalu memantik animo masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, Festival Rujak Uleg akan digelar pada Minggu, 19 Mei 2024 mulai pukul 09.00 WIB. 

Pada 2024 ini, lokasi Festival Rujak Uleg berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini Festival Rujak Uleg akan digelar di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Tujuannya agar (Balai Kota Surabaya) bisa lebih dekat dengan masyarakat," kata Hidayat Syah, Senin (13/5).

Hidayat juga menuturkan alasan pemkot memilih Taman Surya sebagai venue pelaksanaan Festival Rujak Uleg. 

Menurut dia, selama ini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah membuka Taman Surya untuk masyarakat umum. 

Namun belum semua warga sempat berkunjung ke sana.

"Maka melalui momen ini, warga bisa menyempatkan hadir di Taman Surya, agar bisa melihat lebih dekat Taman Surya," katanya.

Selain agar lebih dekat dengan masyarakat, pemilihan venue di Taman Surya juga karena ada alasan lain. 

Dimana sekarang ini, kawasan kota lama, Jalan Kembang Jepun Surabaya, tengah ada pekerjaan revitalisasi.

Karena itu, pada Festival Rujak Uleg 2024, Taman Surya dipilih sebagai lokasi. Pihaknya berharap agenda tahunan Festival Rujak Uleg ini dapat sekaligus menjadi sarana untuk lebih mendekatkan Taman Surya dengan warga Kota Surabaya.

"Jadi pada saat acara, itu momennya sekaligus Pak Wali Kota mempersilahkan warga untuk datang ke Balai Kota. Karena Pak Wali Kota ingin ada kedekatan dengan masyarakat," jelasnya.

Selain digelar di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Festival Rujak Uleg 2024, juga menghadirkan peserta yang berbeda. 

Dimana seluruh peserta yang terlibat dalam festival tahunan itu berasal dari berbagai komunitas masyarakat.

Hidayat menjelaskan, jika di tahun-tahun sebelumnya, Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya yang menjadi peserta dalam Festival Rujak Uleg. 

Namun tahun 2024, para peserta ini berasal dari berbagai komunitas masyarakat.

"Dari tahun-tahun sebelumnya, Festival Rujak Uleg itu PD atau dinas-dinas yang tampil, sedangkan komunitas hanya menonton. Tapi di tahun ini Pak Wali Kota membalik, jadi komunitas yang ikut tampil dan kami (PD) yang menonton," bebernya.

Hidayat memandang, selama ini animo masyarakat sangat tinggi untuk datang menyaksikan Festival Rujak Uleg. 

Karenanya, Wali Kota Eri menginginkan agar komunitas masyarakat dapat turut serta menyemarakan Festival Rujak Uleg dalam rangka HJKS ke-731.

"Jadi ini lebih (ditujukan) kepada masyarakat. Karena ini pesta rakyat, kita beri kesempatan masyarakat untuk mengeksplorasikan diri," tuturnya.

Data Disbudporapar Kota Surabaya mencatat, per tanggal 13 Mei 2024, ada sebanyak 108 grup atau komunitas masyarakat yang mendaftar sebagai peserta Festival Rujak Uleg. 

Setiap grup tersebut terdiri dari empat orang peserta.

"Jadi hingga saat ini ada 108 grup yang mendaftar dengan masing-masing grup itu terdiri dari empat orang. Jadi, totalnya ada 432 orang peserta Festival Rujak Uleg," paparnya.

Menariknya, pada Festival Rujak Uleg 2024, panitia telah menentukan empat konsep busana peserta dengan tema "Akulturasi Budaya Surabaya". 

Keempat konsep busana itu adalah Surabaya European Style, Surabaya Oriental Looks, Surabaya Ampel's Fusion dan Surabaya Local Pride.

Selain Festival Rujak Uleg, di waktu dan tempat yang sama, Pemkot Surabaya juga menggelar lomba fashion show. 

Pihaknya mencatat, saat ini ada 64 pasangan dari perangkat daerah yang telah mendaftar lomba fashion show.

"Pendaftar saat ini ada 64 pasangan, jadi ada totalnya 128 peserta. Dan masing-masing peserta itu membawa suporter," pungkasnya.

Dipercaya Jadi Tuan Rumah Piala AFF U-19, Pemkot Surabaya Siapkan Dua Venue Stadion


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kota Surabaya kembali dipercaya sebagai tuan rumah pertandingan sepak bola bergengsi kelas internasional. 

Di pertengahan tahun 2024 nanti, ASEAN Football Federation Championship atau Piala AFF U-19 bakal digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 Nopember (G10N). 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyambut Piala AFF U-19 pada 17-29 Juli 2024. 

“Ada dua stadion yang akan digunakan, Stadion GBT dan Stadion G10N. Karena itu kita akan segera memperbaiki Stadion G10N, untuk melakukan pengecatan sekaligus tempat duduknya, karena ada beton-beton yang harus kita lapisi kembali,” kata Wali Kota Eri, Senin (13/5).

Wali Kota Eri bersyukur, Surabaya dipercaya kembali oleh sebagai tuan rumah pertandingan olahraga bertaraf internasional pada tahun ini. 

Maka dari itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mendukung Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam laga Piala AFF U-19 nanti. 

Tidak hanya menjadi tuan rumah pertandingan Piala AFF U-19 saja, Surabaya juga dipercaya sebagai tuan rumah pertandingan voli Proliga 2024. 

Rencananya, pertandingan tersebut akan digelar di GOR Stadion GBT pada 4-7 Juli 2024. 

Bahkan, perhelatan olahraga mahasiswa se-ASEAN atau ASEAN University Games (AUG) ke-XXI 2024 juga bakal digelar di Surabaya.

“Alhamdulilah Surabaya semakin banyak dipercaya oleh semua pihak, karena apa? setiap ada pertandingan di Surabaya selalu penuh (penonton), ini menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota olahraga. Juga ada event internasional untuk mahasiswa tingkat ASEAN di Surabaya, nah tuan rumahnya adalah UNESA,” ungkapnya. 

Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga masyarakat di Kota Pahlawan. 

Menurutnya, tanpa ada rasa guyub rukun dan toleransi masyarakat Surabaya tidak akan bisa dan dipercaya sebagai tuan rumah pertandingan olahraga bertaraf internasional. 

“Saya matur nuwun kepada warga Surabaya, karena tanpa ada rasa kekeluargaan dan toleransi yang tinggi maka kita bisa dipercaya baik nasional maupun internasional untuk digelar di Surabaya,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah mengatakan, secara keseluruhan stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala AFF U-19 siap untuk digunakan. 

Hanya saja, perlu dilakukan beberapa perbaikan minor, seperti pengecatan dan pelapisan beton bangunan. 

“Yang di Tambaksari (Gelora G10N) hanya butuh pengecatan saja, kalau yang di Stadion GBT ready semua,” kata Hidayat. 

Selain menyiapkan venue, pemkot melalui Disbudporapar Surabaya juga menyiapkan lapangan latihan, seperti Lapangan Thor Gelora Pancasila, dan lapangan A, B, dan C di Stadion GBT. 

“Artinya kita sudah siapkan semua, nanti kan juga ada voli Proliga. Rencananya digelar di GOR GBT,” pungkasnya.

Minggu, 12 Mei 2024

Nasib Asrilia Kuniati-Satria Daftar Pilwali Surabaya 2024 Jalur Independen Ditentukan Pukul 23.59 WIB Malam Ini


Surabaya - KABARPROGRESIF COM Nasib Paslon Bacawali-Bacawawali Jalur Independen di Pilkada Surabaya yakni Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono ditentukan malam ini.

"Kita akan proses sampai pukul 23.59 WIB sesuai ketentuan," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi usai menerima pendaftaran Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono sebagai paslon jalur independen di Pilkada Surabaya 2024, Minggu (12/5).

Nur Syamsi menambahkan ketentuan yang dimaksud adalah keputusan KPU RI nomor 532 dan surat dinas KPU RI nomor 707. 

Maka dari itu, KPU Surabaya akan melakukan pengecekan terhadap dokumen syarat dukungan pencalonan di Pilwali Surabaya ini. 

Dokumen itu adalah dilengkapinya dukungan KTP sebanyak 144.209. 

Jumlah ini adalah 6,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Surabaya pada Pemilu 2024 lalu.

"Dukungan (KTP) itu bisa diserahkan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Nanti kita hitung apakah jumlahnya memenuhi atau tidak," ungkap Nur Syamsi.

Proses penghitungan itu lanjut Nur Syamsi akan diselesaikan malam ini. 

Hal itu untuk memutuskan apakah proses pendaftaran bisa dilanjutkan atau tidak. 

Artinya, jika dokumen dukungan telah memenuhi syarat, maka bakal lanjut ke proses verifikasi administrasi. 

Sebaliknya, jika dokumen dukungan tidak memenuhi jumlah 144.209, maka statusnya akan dikembalikan.

"Maka akan hitung dulu untuk menentukan statusnya (lanjut atau dikembalikan)," tambahnya.

Nur Syamsi menyatakan jika jumlahnya sudah sesuai, pihak Bacawali-Bacawawali harus meng-upload data dukungan itu ke laman silonkada. 

Proses upload itu diberikan waktu 3x24 jam.

Langkah berikutnya adalah KPU akan melakukan verifikasi administrasi. 

Jika ada kesalahan atau ditemukan dukungan ganda, bakal ada tahap perbaikan. 

Selanjutnya KPU bakal melakukan verifikasi faktual.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati akhirnya menepati janjinya ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya.

Perempuan yang sangat aktif di berbagai organisasi ini dihari terakhir mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya sebagai bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya jalur independen. 

Ia tak datang sendiri, tetapi didampingi oleh Satria Wicaksono yang digandeng Asrili sebagai bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya.

Dengan didampingi puluhan pendukungnya, tepat pukul 19.00 WIB, pasangan Bacawali dan Bacawawali Kota Surabaya tiba di KPU Surabaya.

Pasangan independen Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono lantas menuju ruang PPID KPU Surabaya.

Setelah dari ruang PPID, kedua pasangan independen yang mengenakan kemeja putih beranjak menuju ke lantai dua KPU Surabaya.

Disana, terlihat Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi bersama jajaran menyambut kedatangan pasangan independen tersebut

Asrilia Kurniati ingin memimpin kota Surabaya, mewujudkan adanya perubahan pada masyarakat di kota pahlawan.

"Bismillah. Kami berdua di sini berikhtiar dan berniat baik untuk menjadi sosok manusia yang baik demi mewujudkan perubahan," kata Asrilia Kurniati, Minggu (12/5).

Dipilihnya jalur independen tersebut, sebab selama ini dirinya dan bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya Satria Wicaksono sudah sering turun ke masyarakat melihat kondisi dari warga yang sesungguhnya.

"Alhamdulillah. Dengan turunnya kami di masyarakat, kami memutuskan berangkat bersama. Kami ingin menjadi manusia bermanfaat. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Surabaya," ujarnya.

Sementara Satria Wicaksono mengatakan dirinya ingin memberikan sumbangsih kepada warga Surabaya. 

Menurutnya, selama ini dirinya sudah menghabiskan banyak waktu di jalur bisnis manajemen.

"Semoga di sini kita bisa mensumbangsihkan diri kami pada masyarakat, juga untuk Kota Surabaya," kata Satria yang menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Ia melanjutkan sejauh ini banyak pemimpin Indonesia berasal dari Surabaya.Selain itu juga banyak pelaku-pelaku ekonomi besar juga dari Kota Pahlawan. 

"Kami inginnya pengusaha-pengusaha ini lebih punya nama lagi dan berorganisasi lebih baik lagi. Lalu kota dan masyarakatnya bisa mencapai kesejahteraan yang kita impikan," pungkasnya.

Asrilia Kurniati-Satria Bakal Bangkitkan Kembali Pahlawan Ekonomi di Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Berbagai program ternyata sudah disiapkan Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono untuk membangun Surabaya.

Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono adalah Paslon Bacawali-Bacawawali Jalur Independen di Pilkada Surabaya 2024.

Salah satu program yang akan digarap Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono tersebut pernah berjaya di era kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Kami membangun pahlawan ekonomi di Surabaya," tegas Asrilia, Minggu (12/5).

Tak hanya itu, Asrilia juga akan memberikan perhatian penuh kepada warga yang memperhatikan wilayah tempat tinggalnya.

"Kami membangun sosok berjasa dan menyentuh kampung-kampung. Kami perhatikan," jelasnya.

Selain itu, paslon jalur independen di Pilkada Surabaya 2024 berjanji akan memperhatikan semua masyarakat Surabaya tanpa terkecuali yang membutuhkan perhatiannya.

"Tujuan utama kami sosial, lihat depan, belakang, kanan, dan kiri, itu kami perhatikan," pungkasnya.

Daftar Pilwali Surabaya 2024, Asrilia Kurniati-Satria Minta Doa Warga Surabaya Ingin Ada Perubahan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tak banyak bicara yang disampaikan Asrilia Kurniati bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya usai mendaftarkan di KPU setempat.

"Bismillah. Kami berdua di sini berikhtiar dan berniat baik untuk menjadi sosok manusia yang baik demi mewujudkan perubahan," kata Asrilia Kurniati, Minggu (12/5).

Dipilihnya jalur independen tersebut, sebab selama ini dirinya dan bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya Satria Wicaksono sudah sering turun ke masyarakat melihat kondisi dari warga yang sesungguhnya.

"Alhamdulillah. Dengan turunnya kami di masyarakat, kami memutuskan berangkat bersama. Kami ingin menjadi manusia bermanfaat. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Surabaya," ujarnya.

Sementara Satria Wicaksono mengatakan dirinya ingin memberikan sumbangsih kepada warga Surabaya. 

Menurutnya, selama ini dirinya sudah menghabiskan banyak waktu di jalur bisnis manajemen.

"Semoga di sini kita bisa mensumbangsihkan diri kami pada masyarakat, juga untuk Kota Surabaya," kata Satria yang menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Ia melanjutkan sejauh ini banyak pemimpin Indonesia berasal dari Surabaya.Selain itu juga banyak pelaku-pelaku ekonomi besar juga dari Kota Pahlawan. 

"Kami inginnya pengusaha-pengusaha ini lebih punya nama lagi dan berorganisasi lebih baik lagi. Lalu kota dan masyarakatnya bisa mencapai kesejahteraan yang kita impikan," pungkasnya.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati akhirnya menepati janjinya ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya.

Perempuan yang sangat aktif di berbagai organisasi ini dihari terakhir mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya sebagai bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya jalur independen. 

Ia tak datang sendiri, tetapi didampingi oleh Satria Wicaksono yang digandeng Asrili sebagai bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya.

Dengan didampingi puluhan pendukungnya, tepat pukul 19.00 WIB, pasangan Bacawali dan Bacawawali Kota Surabaya tiba di KPU Surabaya.

Pasangan independen Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono lantas menuju ruang PPID KPU Surabaya.

Setelah dari ruang PPID, kedua pasangan independen yang mengenakan kemeja putih beranjak menuju ke lantai dua KPU Surabaya.

Disana, terlihat Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi bersama jajaran menyambut kedatangan pasangan independen tersebut.

Nur Syamsi mengapresiasi langkah Asrilia Kurniati bersama Satrio Wicaksono mendaftar sebagai Paslon Kepala Daerah jalur perseorangan.

"Diterima dengan baik, ini merupakan hak konstitusional dan bakal kami proses. Semoga ikhtiar, diridhoi, diterima masyaraakt Surabaya. Proses kami laksanakan," jelas Nur Syamsi, Minggu (12/5).